Thursday, March 3, 2011

Kabupaten Jepara!!

   Gambaran Fisik Kabupaten Jepara
Kondisi Geografis
Kabupaten Jepara adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa tengah yang beribukota di Jepara. Wilayah Kabupaten Jepara juga meliputi Kepulauan Karimunjawa yang berada di Laut Jawa. Luas wilayah Kabupaten Jepara adalah 100.413,19 Ha (1.004,132 km2) terdiri atas 16 kecamatan dengan jumlah penduduk 1,06 juta jiwa dengan pertumbuhan 1,43% pertahun. Kecamatan yang terluas adalah Keling yaitu 23.175,804 ha dan kecamatan yang terkecil adalah Kalinyamatan 2.369,834 ha. Sedangkan menurut penggunaan lahannya sebagian besar berupa tanah sawah 26.291,056 ha dan tanah kering 74.122,133 ha.
Letak astronomis diantara 110o 9’48,02” sampai 110o 58’37,40” BT dan 5o 43’20,67” sampai 6o 47’25,83” LS. Secara administratif, Kabupaten Jepara terdiri dari 16 kecamatan, yaitu Kecamatan Bangsri, Batealit, Donorojo, Jepara, Kalinyamatan, Karimunjawa, Kedung, Keling, Kembang, Mayong, Mlonggo, Nalumsari, Pakis Aji, Pecangan, Tahunan, dan Welahan. Batas – batas wilayah Kabupaten Jepara dapat dilihat seperti pada gambar peta di bawah ini:


Peta Administrasi Jepara
Sumber: Departemen Pekerjaan Umum

Kondisi Topografi
Kabupaten Jepara terletak di pantura timur Jawa Tengah, dimana bagian barat dan utara dibatasi oleh laut. Bagian timur wilayah kabupaten ini merupakan daerah pegunungan. Wilayah Kabupaten Jepara juga meliputi Kepulauan Karimunjawa, yakni gugusan pulau-pulau di Laut Jawa. Dua pulau terbesarnya adalah Pulau Karimunjawa dan Pulau Kemujan. Sebagian besar wilayah Karimunjawa dilindungi dalam Cagar Alam Laut Karimunjawa. Penyeberangan ke kepulauan ini dilayani oleh kapal ferry yang bertolak dari Pelabuhan Jepara. Karimunjawa juga terdapat lapangan terbang perintis yang didarati pesawat berjenis kecil dari Semarang.
Kabupaten Jepara beriklim tropis dengan rata-rata musim penghujan empat sampai lima bulan dan musim kemarau antara tujuh sampai delapan bulan dalam setahun, dengan suhu rata-rata antara 21,55oC sampai dengan 32,71oC. Kontur daratan wilayah daerah Kabupaten Jepara berkisar antara 0 sampai 1.302 meter di atas permukaan air laut. Didukung oleh letak geografisnya yang berada di pesisir pantai, dalam sejarah perkembangan wilayah Jepara, sektor perdagangan menjadi salah satu penyangga utama struktur perekonomian wilayah Kabupaten Jepara. Paling tidak selama 2001–2005 tidak kurang 20 persen dari nilai total perekonomian disumbang oleh sektor perdagangan.

Klimatologi
Kabupaten Jepara beriklim tropis dengan rata-rata musim penghujan empat sampai lima bulan dan musim kemarau antara tujuh sampai delapan bulan dalam setahun, dengan suhu rata-rata antara 21,55oC sampai dengan 32,71oC. Curah hujan yang ada di Kabupaten Jepara pada Tahun 2005 adalah sebagai berikut :
·      Kec. Kedung memiliki curah hujan 2.952 mm dengan hari hujan sebanyak 120 hari
·      Kec. Pecangan memiliki curah hujan 2.761 mm dengan hari hujan sebanyak 115 hari
·      Kec. Welahan memiliki curah hujan 1.045 mm dengan hari hujan sebanyak 72 hari
·      Kec. Mayong memiliki curah hujan 1.451 mm dengan hari hujan sebanyak 69 hari
·      Kec. Nalumsari memiliki curah hujan 1.849mm dengan hari hujan sebanyak 109 hari
·      Kec. Batealit memiliki curah hujan 2.786 mm dengan hari hujan sebanyak 87 hari
·      Kec. Tahunan memiliki curah hujan 2.389 mm dengan hari hujan sebanyak 90 hari
·      Kec. Jepara memiliki curah hujan 2.380 mm dengan hari hujan sebanyak 101 hari
·      Kec Mlonggo memiliki curah hujan 2.420 mm dengan hari hujan sebanyak 113 hari
·      Kec. Bangsri memiliki curah hujan 2.769 mm dengan hari hujan sebanyak 118 hari
·      Kec. Keling memiliki curah hujan 3.171 mm dengan hari hujan sebanyak 104 hari
·      Kec. Kalinyamatan, Kembang dan Karimunjawa memiliki curah hujan 0 mm dengan hari hujan sebanyak 0 hari



Gambaran Non – Fisik Kabupaten Jepara

Kependudukan
Jumlah penduduk Kabupaten Jepara berdasarkan hasil Susenas 2007 adalah sebanyak 1.073.631 jiwa yang terdiri dari 540.293 laki-laki (50.32%) dan 533.338 perempuan (49,68%), dimana sebaran penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Mlonggo (127.429 jiwa atau 11,87%) dan jumlah penduduk paling sedikit terdapat di Kecamatan Karimunjawa (8.551 jiwa atau 0,80%). Jika dilihat berdasarkan kepadatan penduduk pada tahun 2007, kepadatan penduduk Kabupaten Jepara mencapai 1.069 jiwa per km2. Penduduk terpadat berada di Kecamatan Jepara (3.039 jiwa per km2), sedangkan kepadatan terendah berada di Kecamatan Karimunjawa (120 jiwa per km2).
Menurut kelompok umur, sebagian besar penduduk Kabupaten Jepara termasuk dalam usia produktif (15-64 tahun) sebanyak 709.707 jiwa (66,10%) dan selebihnya 313.412 jiwa (29,19%) berusia di bawah 15 tahun dan 50.502 jiwa (4,70%) berusia 65 tahun ke atas. Sedangkan besarnya angka ketergantungan (dependency ratio) Kabupaten Jepara adalah 512,76. Hal ini berarti bahwa setiap 1.000 orang berusia produkstif menanggung sebanyak 513 orang penduduk usia di bawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas.
Sedangkan berdasarkan hasil pencacahan SP 2010, Jumlah Penduduk Kabupaten Jepara (sementara) adalah 1.097.158 jiwa, yang terdiri atas 547.876 laki‐laki dan 549.282 perempuan. Dari hasil SP 2010 tersebut distribusi penduduk terbanyak adalah Kecamatan Tahunan sebesar 9,26% (101.625 orang) dan terbanyak kedua adalah Kecamatan Bangsri 8,54% (93.731 jiwa), kecamatan yang penduduknya terkecil adalah Kecamatan Karimunjawa sebesar 0.80% (8.732 jiwa). Dengan luas wilayah sekitar 1.004,132 km2 yang didiami oleh 1.097.158 jiwa, maka rata‐rata tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Jepara adalah sebanyak 1.093 jiwa/ km2. Kecamatan yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Jepara, yakni sebanyak 3.222 jiwa/ km2, sedangkan yang paling rendah adalah Kecamatan Karimunjawa sebanyak 123 jiwa/ km2.
Pertumbuhan penduduk dari tahun 2003 – 2007 mengalami peningkatan kecuali pada tahun 2006 justru mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan jumlah WNA pada tahun 2006 yang paling tinggi yaitu sebesar 143 jiwa, jumlah mutasi yang tinggi yaitu sebesar 1.856 jiwa dan tingkat kematian yang tinggi yaitu sebesar 4.568 jiwa. Pertumbuhan penduduk berdasarkan jenis kelamin ditunjukkan pada tabel berikut ini.

Pertumbuhan Penduduk Berdasar Jenis Kelamin
Kabupaten Jepara Tahun 2003-2007

Tahun
Jumlah Penduduk
Jumlah
Laki-Laki
Perempuan
2003
523.281
516.546
1.039.827
2004
533.251
526.387
1.059.638
2005
542.510
535.527
1.078.037
2006
532.459
525.605
1.058.064
2007
540.293
533.338
1.073.631
Jumlah
2.671.794
2.637.403
5.309.197
Sumber : BPS Kabupaten Jepara
              
Kondisi Sosial
Aspek sosial meliputi  pendidikan,kesahatan peradilan dan agama. Keberhasilan pendidikan sangat dipengaruhi oleh tersedianya sarana dan prasarana pendidikan seperti sekolah dan tenaga pendidikan. Sedangkan kesehatan yaitu dengan menyediakan sarana kesehatan yang dapat dijangkau oleh masyarakat luas, baik dari segi finansial maupun lokasinya. Kemudian pembangunan di bidang hukum dapat menciptakan sistem dan produk hukum yang mengayomi masyarakat. Selanjutnya penduduk di Kabupaten Jepara terbangun berbagai macam tempat ibadah sesuaidengan kepercayaan masing-masing masyarakat. Berikut sarana dan prasarana aspek sosial tahun 2005.
Sarana dan Prasarana Aspek Sosial
Kabupaten Jepara Tahun 2005

No
Sarana dan Prasarana
Jumlah
1
Pendidikan
1.712
2
Kesehatan
1.744
3
Agama
4.124
Jumlah
7.580
Sumber : BPS Kabupaten Jepara Tahun 2005
Semakin banyak sarana pendidikan, kesehatan dan agama dapat diketahui bahwa tingkat interaksi sosial di Kabupaten Jepara tergolong tinggi.

Kondisi Ekonomi
Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi Kabupaten Jepara pada tahun 2003-2007 ditunjukkan oleh Produk Domestic Regional Bruto (PDRB) baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan.

PDRB Kabupaten Jepara Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan 2000
Tahun 2003-2007 (Jutaan Rupiah)

Tahun
Harga Berlaku
Harga Konstan 2000
2003
4.010.481,69
3.146.888,74
2004
4.383.716,47
3.272.718,72
2005
5.018.164,13
3.411.159,69
2006
5.677.316,96
3.554.051,12
2007
6.468.910,34
3.722.617,83
Sumber : BPS Kabupaten Jepara Tahun 2005

Selain itu untuk melihat kondisi ekonomi Kabupaten Jepara dapat dilihat dari aspek ekonomi yang meliputi pertanian (Agriculture), Industri dan energi, perdagangan, transportasi dan komunikasi serta pariwisata.

Pertanian
Pertanian di Kabupaten Jepara dikelompokkan menjadi lima yaitu pertanian tanaman pangan, tanaman perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan. Hasil pertanian tanaman pangan pada tahun 2005 sebesar 420.408,9 ton meliputi pertanian padi (188.162 ton), jagung (16.627 ton), ketela  rambat (1.281 ton), ketela pohon (123.806 ton), kacang hijau (32 ton), kacang kedelai ( 376 ton), kacang tanah (20.399 ton), sayur-sayuran (5.050,7 ton) dan buah-buahan (64.675,2 ton).
Hasil tanaman perkebunan Kabupaten jepara pada tahun 2005 sebesar 183.713,09 ton,dengan komoditas terbesar adalah tanaman tebu yaitu sebesar 132.325,70 ton. Namun, pada tahun 2005 Kabupaten Jepara tidak menghasilkan tanaman hutan. Sedangkan hasil peternakan pada tahun 2005 meliputi produksi daging sebanyak 2.179.666 kg dari seluruh jenis ternak dan unggas. Kemudian produksi kulit sebesar 18.750 kg dari ternak sapi, kerbau, kambing dan domba. Produksi telur sebesar 1.062.454 kg dari ternak unggas dan produksi susu sebesar 49.470 liter. Kemudian hasil perikanan Kabupaten Jepara sebanyak 1.207.114 kg.

Industri
Pada tahun 2005 Kabupaten Jepara memiliki tiga unit usaha industri yaitu logam, mesin dan kimia, aneka dan industri hasil pertanian dan kehutanan, seperti yang ditunjukkan pada tabel dibawah ini.

Unit Usaha Industri Kabupaten Jepara Tahun 2005
No
Jenis Industri
Unit Usaha
Tenaga Kerja
1
logam, mesin dan kimia
1.539
5.635
2
aneka
1.412
19.315
3
industri hasil pertanian dan kehutanan
13.293
147.451
Jumlah
16.244
172.401
Sumber : BPS Kabupaten Jepara Tahun 2005

Perdagangan
Dalam aktivitas perdangan meliputi kegiatan ekspor dan impor. Kegiatan ekspor yang dilakukan oleh penduduk Kabupaten Jepara meiputi perdagangan furniture sebagai komoditas utama, kapuk, karet, coklat, produk keramik, tanah, liat dan gerabah, produk besi, logam, kuningan dan kaca, kayu olahan, aneka kerajinan kayu, produk rotan, produk batu, marmer dan semen, produk tekstil, produk bambu, perlengkapan mebel, produk makanan dan minuman.

Transportasi dan Komunikasi
Kabupaten Jepara memiliki kelengkapan alat transportasi yaitu darat, laut dan udara. Transportasi darat yang masuk ke terminal bus Jepara pada tahun 2005 sebanyak 532.032 sedangkan jumlah transportasi darat yang keluar sebanyak 525.854. Transportasi laut yang ada di Kabupaten Jepara masuk ke pelabuhan Jepara dan pelabuhan Karimunjawa. Sedangkan Transportasi udara melalui Bandar Udara Dewandaru-Karimunjawa dengan jumlah lalulintas datang sebanyak 313 dan berangkat sebanyak 311. Sarana komunikasi di Kabupaten Jepara tahun 2005 telah melayani pelanggan sebanyak 12.614 meliputi 9.844  untuk pemerintah dan perumahan, 2.757 untuk bisnis dan 13 untuk sosial.

Potensi Kabupaten Jepara
Pariwisata
·      Pantai Bandengan
Pantai Bandengan terletak di utara Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Pantai yang terletak di pesisir pantai utara (pantura) Jawa ini merupakan tempat wisata yang cukup menarik untuk dikunjungi. Setiap musim liburan, pantai ini selalu ramai dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Pantai ini dikenal juga sebagai Pantai Tirta Samuderayang merupakan obyek wisata unggulan di Jepara, kota kelahiran Pahlawan Nasional R.A. Kartini.


·      Benteng Portugis
Benteng yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Agung sekitar abad XVII ini terletak di desa Banyumanis, kecamatan Keling kurang lebih 45 km sebelah utara Kota Jepara. Lokasinya berada di atas bukit batu ditepi laut dan berhadapan langsung dengan Pulau Mandalika memberikan nilai lebih karena pengunjung tidak hanya sekedar melihat benteng tetapi pengunjung juga dapat melihat dan menikmati keindahan laut dan pulau Mandalika. Wisata ini mempunyai potensi dan peluang untuk dikembangkan menjadi wisata sejarah sekaligus wisata alam sehingga kesempatan untuk berinvestasi terbuka lebar dalam bidang transportasi laut sebagai penghubung lokasi benteng dengan pulau Mandalika, restaurant , resort dll.


·      Pantai Kartini
Obyek Wisata Pantai Kartini terletak 2,5 km ke arah barat dari Pendopo Kabupaten Jepara. Obyek wisata ini berada di kelurahan Bulu kecamatan Jepara dan merupakan obyek wisata alam yang menjadi dambaan wisatawan. Berbagai sarana pendukung seperti dermaga, sebagian aquarium Kura-kura, motel, permainan anak-anak (komedi putar, mandi bola, perahu arus), dan lain-lain telah tersedia untuk para pengunjung. Ditempat ini para pengunjung dapat melepaskan lelah dengan duduk-duduk di bawah gazebo sambil menghirup udara segar bersama terpaan angin laut terdapat pula deretan toko souvenir kerajinan laut yang dapat dijadikan buah tangan para wisatawan. Kawasan dengan luas lahan 3,5 ha ini merupakan kawasan yang strategis, karena sebagai jalur transportasi laut menuju obyek wisata Taman laut Nasional Karimunjawa dan Pulau Panjang.


·      Kepulauan Karimunjawa
Karimunjawa adalah kepulauan di Laut Jawa yang termasuk dalam Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Dengan luas daratan ±1.500 Ha dan perairan ±110.000 Ha, Karimunjawa kini dikembangkan menjadi pesona wisata Taman Laut yang mulai banyak digemari wisatawan lokal maupun mancanegara. Kepulauan Karimunjawa menjadi surga dari para penyelam (diver). Para wisatawan dapat melakukan berbagai kegiatan di dalam jernihnya air seperti berenang, menyelam (diving), atau snorkling. Keindahan terumbu karang serta ikan berwarna-warni di dalam laut akan menjadi daya tarik untuk bermain-main di dalam air. Untuk mengunjungi pulau-pulau yang ada di Karimunjawa, dapat menggunakan perahu nelayan.

  

Industri Kerajinan
Kabupaten Jepara merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang mempunyai banyak UKM pada sentra-sentra industrinya, seperti sentra industri kerajinan seni ukir, patung dan relief, sentra industri logam dan lain sebagainya. Sentra-sentra industri tersebut berkembang sangat baik, yang semula hanya beberapa saja, dari tahun ke tahun bertambah jumlahnya. Pemasaran yang dilakukan UKM pun cukup luas, tersebar di kota-kota di seluruh Indonesia, mulai dari Yogyakarta, Jakarta, Bali hingga ke Sumatera. Bahkan beberapa UKM telah dapat memasarkan hasilnya ke luar negeri seperti Kanada, Spanyol, Amerika dan Arab. Selain itu, banyak pembeli yang mengunjungi langsung sentra industri tersebut, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Dengan adanya sentra-sentra industri UKM di Jepara membuat para pembeli mempunyai banyak pilihan dalam membeli suatu produk dengan kualitas yang beragam dan harga yang bersaing, selain itu juga mempermudah akses pembelian karena dalam satu sentra industri, pembeli dapat menjumpai banyak UKM, sehingga pembeli tidak perlu pergi ke beberapa tempat yang lokjasinya berjauhan. Di samping itu, sentra-sentra industri yang beragam cukup banyak jumlahnya dapat menjadi objek pariwisata yang potensial jika dikembangkan dan dikelola dengan baik.

salah satu produk industri ukiran



Sumber:
BPS. 2010. Kabupaten Jepara dalam Angka 2010. Jepara : BPS Kabupaten Jepara.
http://id.wikipedia.org. 2010. “Kabupaten Jepara”, diakses pada tanggal 21 November 2010
http://www.jeparakab.go.id ,diakses pada tanggal 21 November 2010
http://www.wisatanesia.com ,diakses pada tanggal 12 Maret 2011
http://www.karimunjawa-islands.info ,diakses pada tanggal 12 Maret 2011

No comments:

Post a Comment