Friday, May 6, 2011

REFLEKSI

Jepara kota ukir itulah kata – kata yang sering terngiang di telinga kita. Padahal tidak hanya ukiran saja yang tersohor di Jepara. Akan tetapi, masih banyak potensi alam yang ada diantaranya pantai bandengan, pantai kartini, dan benteng portugis serta wisata – wisata lainnya. Wisata – wisata tersebut sudah memiliki nama yang dikenal oleh masyarakat luas. Di daerah pesisir utara Jepara salah satunya yaitu di Desa Bondo, Kecamatan Bangsri memiliki potensi wisata yang tidak kalah menarik. Potensi tersebut didukung oleh letak Bondo yang berada didaerah pesisir. Letaknya yang dekat dengan laut dapat mengembangkan aktivitas perikanannya dan pariwisata pantainya. Pantai Bondo memiliki pasir putih, air yang biru dan ombaknya yang tenang. Hasil perikanan yang cukup banyak juga mendukung perekonomian di desa bondo. hasil tangkapan tidak hanya dijual dalam bentuk bahan mentah melainkan sudah diolah menjadi makanan olahan. Salah satu hasil olahannya adalah abon ikan tuna yang akan dikembangkan menjadi makanan khas dari Bondo.
Selain itu, Desa Bondo juga terkenal dengan hasil pertanian dan perkebunannya. Hasil pertanian berupa padi menjadi salah satu potensi atau unggulan di wilayah tersebut. Namun adanya kendala yaitu hama tanaman seringkali mengganggu hasil produksi pertanian tersebut. Hal ini dikarenakan tidak adanya obat pemberantas hama yang berkualitas baik. Sebagian besar para petani mendapatkan obat hama tersebut dengan kualitas yang rendah sehingga tidak mampu memberantas hama dan pada akhirnya hasil produksi padi tersebut kurang maksimal bahkan gagal. Begitu juga dengan perkebunannya. Salah satu hasil perkebunan yang terbesar di Desa Bondo adalah semangka. Hasil perkebunan ini merupakan terbesar di Kecamatan Bangsri. Hasil perkebunan ini telah didistribusikan sampai keluar Desa Bondo bahkan keluar Jepara seperti Surabaya, Semarang, dll. Hal ini tentu saja sangat membantu perekonomian masyarakat Bondo. Namun kendala yang sama yaitu berupa hama tanaman juga sering merugikan hasil perkebunan tersebut. sama seperti pertanian, para petani semangak tidak mendapatkan obat yang berkualitas baik sehingga seringkali hasil perkebunan tersebut kurang maksimal.
Dari kondisi tersebut sebaiknya pemerintah turut membantu petani dalam usaha peningkatan hasil pertanian dan perkebunan, misalnya memberikan bantuan obat pemberantas hama yang berkualitas baik juga memberikan bantuan berupa alat-alat pertanian dan perkebunan agar hasil pertanian dan perkebunan yang ada di Desa Bondo tersebut semakin baik sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Bondo agar lebih sejahtera. Selain itu dengan adanya potensi alam lain yaitu berupa Pantai Bondo, seharusnya pemerintah lebih mampu mengembangkan potensi tersebut menjadi suatu potensi wiasata dengan didukung fasilitas yang memadai, salah satunya adalah akses berupa jalan masuk. Pemerintah seharusnya mampu membenahi dan menciptakan akses yang baik, karena pada faktanya jalan masuk menuju Pantai Bondo sangat rusak sehingga sudah seharsnya pemerintah mampu memperbaiki agar semakin banyak wisata yang berkunjung di pantai tersebut. selain Pantai Bondo juga masih terdapat potensi wisata lainnya yaitu Telaga Sejuta Akar. Telaga tersebut cukup potensial untuk dijadikan tempat wisata namun sayangnya kurang terawat. Bahkan seringkali digunakan sebagai aktivitas yang tidak sewajarnya.
Dengan pengelolaan yang baik mungkin potensi-potensi alam baik berupa Pantai Bondo dan Telaga Sejuta Akar di Desa Bondo mampu menjadikan Desa Bondo menjadi salah satu desa wisata yang ada di Jepara sehingga dengan adanya desa wisata tersebut mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Bondo. Selain itu dengan hasil pertanian dan perkebunan yang cukup tinggi sera hasil perikanan juga manjadi faktor lain yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Bondo, sehingga Desa Bondo juga mampu menjadi desa mandiri.

Wednesday, May 4, 2011

Our 5 days left in Bondo #3

Jumat, 29 April 2011
Hari kelima
Kelompok kami terbagi dalam 2 kelompok kecil, yang pertama menuju ke Pasar Margokerto dan yang kedua menuju ke kantor kecamatan. Pada pagi hari, kelompok pertama pergi ke pasar Margokerto untuk membagikan kuesioner dan melakukan wawancara terhadap pedagang dan pembeli di daerah tersebut. Di Pasar Margokerto terjadi aktivitas jual – beli pada hari Senin dan Jumat. Selain itu, harga barang - barang yang dijual di pasar ini masih dapat dijangkau oleh penduduk sekitar.  

Setelah itu, kelompok pertama pergi ke Balai Desa untuk melakukan wawancara dengan Kades Bondo sekaligus pamitan. Kelompok kedua pergi ke kantor kecamatan untuk mendapatkan data sekunder yang lebih lengkap (peta dan data monografi) dan melakukan wawancara dengan Sekretaris Kecamatan. Setelah itu, kami (kelompok pertama dan kedua) pulang ke Base Camp tercinta kami yang terletak di Kecamatan Bangsri. Selanjutnya, kelompok kami secara bersama – sama mengerjakan laporan. Pada jam 2 siang, kelompok kamu melakukan evaluasi mengenai kegiatan pada hari tersebut. Setelah itu, kelompok kami melanjutkan mengerjakan laporan kami sampai selesai.  
Daaaaaannnn......

Tibalah hari sabtu, 30 April 2011
Hari sabtu adalah hari terakhir kami di Desa Bondo. Pada pagi harinya kami memutuskan untuk bermain ke Pantai Bondo. Bermain air sepuasnya, berenang dan berlari-larian bak artis bollywood hahahahahah... dan seperti biasa artis-artis serta model STUDIO LIMA beraksi dengan kekonyolan mereka. Berfoto, bernyanyi, dan bersandiwara layaknya reporter televisi. Setelah puas bermain, kami memutuskan pulang ke penginapan untuk bersiap-siap mem-packing segala sesuatu yang akan dibawa pulang. Pukul 11 siang kami pun akhirnya melakukan perjalanan menuju Semarang.
Fiuuuuhhhh... cukup panjang ya curhatan kami kali ini heheheheh.. Hampir satu minggu kebersamaan kami lalui di Desa Bondo. Banyak hal-hal manis maupun pahit kami rasakan bersama. Selamat berkuliah dan beraktivitas kembali. Semangaaaaaattt!!! Benar-benar our 5 days left in Bondo. Salam STUDIO LIMAAAAA dari Pantai Bondo. Cheeeerrrsss :)

Our 5 days left in Bondo #2

To be continue...


Rabu, 27 April 2011
Yeeee.... hari ketiga di Desa Bondo kami kembali belajar dan bermain di Pantai Bondo untuk membagikan kuesioner ke para nelayan dan pedagang pasar di TPI. Kami bertugas mencari data, menyebar ke beberapa nelayan dan pedagang guna mendapatkan info perikanan yang ada di Desa Bondo. Ternyata eh ternyata, keberadaan akan gedung TPI hanyalah sebagai tempat interaksi pedagang dengan pembeli, sedangkan untuk fungsi utamanya sendiri sebagai Tempat Pelelangan Ikan justru tidak terlaksanakan. Padahal, kegiatan yang paling seru ketika adanya interaksi pelelangan antara nelayan dengan pedagang besar. Disitu, nelayan dapat menjual hasil melautnya dengan harga maksimal. Namun kenyataannya nelayan justru langsung menyerahkan hasil melautnya ke pedagang besar tanpa adanya pelelangan. Hal ini dikarenakan, para nelayan mendapatkan modal melaut dari para pedagangnya, sehingga mereka langsung memberikannya ke pedangang tersebut.


ini gaya kami saat mewawancarai seorang padagang ikan. keren euy!


Selesai menyebarkan kuesioner, kami kembali ke habitat asal yaitu lokasi transit Balai Desa Bondo untuk mengkompilasi data yang telah didapatkan dari TPI dan Pantai Bondo. Pada siang harinya, beberapa anak bergantian melakukan wawancara dan membagikan kuisioner kepada para petani dan pedagang semangka. Sepulang dari wawancara, kami membawa oleh-oleh berupa semangka kuning dan merah yang besar dan manis. Horeeeee!!
Tibalah sore hari. Kami memutuskan kembali ke penginapan di rumah saudara Mutia. Sebelumnya kami makan malam bersama di warung tegal a.k.a warteg. Kenyang sudah, dan perjalanan menuju penginapan dilanjutkan. Sesampai di penginapan, kami membersihkan badan dengan mandi dan kemudian kumpul untuk melakukan evaluasi. Selesai evaluasi, tugas kembali dikerjakan. Sekian untuk hari rabu. Selamat malam. Salam STUDIO LIMA :D

Kamis, 28 April 2011
Hari keempat!!!
STUDIO LIMA berbagi pekerjaan, terbagi menjadi tiga kelompok kerja diantaranya sebagian anak tinggal di balai desa Bondo, sebagian survey ke Telaga sejuta akar, dan sisanya mencari data keberadaan mebel di sekitar pantai Bondo. Kelompok yang berada di Balaidesa Bondo bekerja melanjutkan mengompilasi data-data hasil kuesioner pada hari kedua dan hari ketiga studio. Survey ke telaga sejuta akar mebuat kelompok takjub akan bentuk dan potensinya, telaga yang dikelilingi pohon beringin menjadikan telaga sejuta akar menarik wisatawan lokal dan luar. Namun, telaga sejuta akar masih dipandang sebelah mata oleh warga sekitar karena keberadaannya justru menjadikan daerah tersebut sebagai daerah yang digunakan tidak semestinya. Sehingga, pengembangannya berhenti ditengah jalan.
Baiklah, menjelang sore hari kami kembali ke penginapan. Sesampai di penginapan kami memutuskan untuk makan malam bersama di tepi pantai Pungkruk. Kami memesan ikan bakar dan cumi asam manis. Wuuuuuuhhh lezatos nikmatoooossss *sluuuurrrppp* jam 8 malam pun tiba dan kami memutuskan untuk pulang ke penginapan. Setelah membersihkan badan, kami berkumpul untuk melakukan evaluasi. Evaluasi kali itu sangat menegangkan karena pada hari itu kami bekerja terlalu santai sehingga hasilnya kurang maksimal. Sang konseptor pun menjadi galau *eeeeaaaaaa* setelah berdiskusi bersama maka kami melakukan pembenahan di hari berikutnya. Kami mencari data yang sekiranya kurang ada. Setelah selesai evaluasi, seperti biasa kami kembali mengerjakan revisi proposal teknik. Bersambuuuunggg....

Our 5 days left in Bondo #1

Horeeeeee!! Tiba saatnya tanggal 24 april 2011 dimana saat tersebut adalah saatnya kami semua mahasiswa planologi undip 2009 melakukan survey studio ke jepara. Yuhuuuuu :D Begitu juga dengan kami, STUDIO LIMAAAAA yang memilih Desa Bondo, Kecamatan Bangsri sebagai wilayah studi. Kami memutuskan berangkat sebelum hari pelaksanaan yaitu minggu malam. Selama 5 hari, kami, STUDIO LIMA menghabiskan waktu bersama, bekerja bersama, tertawa bersama, menggila bersama, berpusing ria bersama dan segala sesuatu kami lakukan bersama. Eits.. *kecuali mandi bersama*. Heheheh.. :p Yap sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah dibuat, pada hari-hari awal kami gunakan untuk melakukan survey, baik observasi lapangan, penyebaran kuisioner dan melakukan wawancara dengan pihak-pihak terkait untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Baiklah, untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut. Monggoooo... :)

Senin, 25 april 2011
Hari senin, hari pertama kedatangan kami di Kabupaten Jepara. Sesuai dengan jadwal, hari senin adalah hari kami untuk melakukan survey pengambilan data di instansi-instansi terkait seperti Bappeda, PU, Dinas Kelautan dan Perikanan, dll. Masing-masing anak yang mendapat tugas telah bersiap-siap berdandan dan berpenampilan serapi mungkin untuk mendatangi instansi yang menjadi bagian dari tugas mereka. Tapi eh tapi... Seperti pada umumnya, masalah birokrasi di Indonesia selalu menjadi persoalan yang (cukup) rumit. Sebagian dari kami yang mendapat tugas dalam pencarian data di instansi-instansi tersebut pulang tanpa membawa data yang diharapkan *speechless* Karena masalah perizinan yang belum beres maka data yang didapatkan yaa seadanya. Kami diharapkan untuk datang kembali ke instansi tersebut pada hari berikutnya ---__________---
Setelah (cukup) pusing dengan permasalahan birokrasi, kemudian kami memutuskan segera menuju ke Desa Bondo untuk melakukan observasi terhadap lokasi yang akan kami amati pada hari berikutnya. Setelah masing-masing anggota mengetahui lokasi pengamatan, kami memutuskan menuju penginapan yaitu Rumah Saudaranya Mutia yang berada di Desa Bangsri. Sesampai di penginapan tersebut kami beristirahat dan melakukan evaluasi pada malam harinya untuk mempersiapkan hal-hal yang akan dilakukan dan diperlukan untuk survey pada hari berikutnya.
Tik tok tik tok tik tok............. 24 jam kemudian................

Taraaaa tibalah hari selasa, 26 April 2011.
Hari kedua di Desa Bondo kami dijadwalkan untuk membagikan kuisioner kepada para nelayan. Namun sebelumnya, kami mengunjungi Balai Desa untuk meminta izin melakukan survey di Desa Bondo. Setelah melakukan perbincangan yang cukup hangat dengan Petinggi desa, kami diantar oleh Bapak Bambang selaku petinggi desa menuju Pantai Bondo untuk melakukan wawancara dengan ketua kelompok nelayan. Petinggi Desa Bondo itu sangat baik. Beliau mau mengantar dan menemani kami dalam melakukan wawancara, meskipun hanya sebentar. 
inilah hasil gaya kami bersama bapak Bambang dan bapak Sumarijo


Tik tok tik tok.... setelah beberapa jam kami mengobrol bersama Bapak Sugiyanto, beliau adalah ketua kelompok nelayan, kami mendapatkan ABON TUNA sebagai sample hasil olahan ikan yang dijual di Desa Bondo. Kami sangat senang mendapat 2 bungkus abon tuna dan kami berinisiatif untuk memberikan 1 bungkus lainnya kepada Bu Mada untuk menjadi oleh-oleh khas Bondo. Para produsen abon yaitu istri para nelayan memproduksi abon tersebut apabila ada pesanan dari konsumen.  Namun abon tuna ini sangat terkenal karena hasil produksinya telah mencapai jumlah yang cukup banyak. Alhamdulillah.... abon tuna ini enak rasanya, beda dari abon yang lain. Yang belum pernah mencoba, silahkan membeli kemudian mencobanya. Dijamin halal dan menyehatkan karena abon ini berasal dari ikan laut yang memiliki protein tinggi :D 

This is It. Abon Tuna versi Bondo....


Setelah lelah melakukan wawancara dan membagi kuisioner *fiuuuuuuhhh* akhirnya kami kembali ke penginapan untuk beristirahat dan melakukan evaluasi tentang apa yang telah dilakukan pada hari itu. Evaluasi selesai. Eiiiitttsss tugas belum selesai.... *hoooooosssshhh* kami melanjutkan untuk melakukan kompilasi data, merangkum data dari hasil wawancara dan kuisioner. Dan pada akhirnya kami pun tertidur. Selamat malam *zzzzZZzzzz*