Monday, July 11, 2011

Recomendation

Perbaikan dan pelebaran jalan
                Kondisi jalan di desa Bondo, sempit, banyak berlubang, dan belum beraspal. Kondisi jalan seperti ini terutama ditemukan di jalan menuju ke kawasan pantai Bondo. Akibat banjir yang terjadi beberapa waktu yang lalu menyebabkan jalan menuju pantai ini rusak parah dan belum ada usaha perbaikan. Selain itu, jalan di kawasan pantai sendiri, belum beraspal, dan sempit, lebar jalan hanya sekitar 3-4 meter, dan dapat dilalui satu buah mobil, padahal masih terdapat lahan kosong di pinggiran jalan tersebut. Oleh sebab itu, diperlukan pelebaran jalan setidaknya sampai 6 meter, sehingga memudahkan dalam sirkulasi lalu lintas wisatawan, jika pantai tersebut akan dikembangkan sebagai kawasan wisata. Perbaikan jalan menjadi jalan beraspal atau jalan dengan paving, yang lebih menyerap air, akan memperlancar transportasi di kawasan wisata pantai Bondo. Perbaikan jalan dan pelebaran jalan menuju kawasan pantai sangat diperlukan karena sebagai akses masuk utama menuju kawasan pantai, sehingga transportasi yang lancar sangat diperlukan. Selain itu, perbaikan jalan keluar desa Bondo, atau menuju ke kecamatan Bangsri juga sangat penting, karena dapat meningkatkan aksesbilitas desa Bondo dengan desa yang lain dalam kecamatan Bangsri maupun dengan luar kecamatan, sehingga potensi desa Bondo sebagai sentra perdagangan dan pengolahan ikan, serta sentra wisata dapat dikembangkan.

Peningkatan ketrampilan masyarakat
                Masyarakat berperan aktif dalam program pelatihan ketrampilan baik yang diadakan oleh pemerintah maupun yang diadakan oleh sekelompok masyarakat sendiri. Hal ini agar masyarakat yang menganggur dapat menerapkan ketrampilan yang didapat dari program pelatihan. PNPM (Program Nasional Pengembangan Masyarakat) merupakan salah satu pelatihan berupa pengolahan ikan mentah menjadi makanan jadi seperti abon tuna, sosis, nuget, krupuk dan bahan olahan lainnya.

Peningkatan kualitas pendidikan
                Kualitas pendidikan di desa Bondo yang masih rendah dan berpengaruh terhadap jumlah pengangguran, serta kurangnya kreativitas masyarakat desa Bondo untuk menciptakan lapangan kerja sendiri menyebabkan pentingnya perbaikan mutu pendidikan di desa Bondo. Perbaikan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan penambahan jumlah fasilitas pendidikan, seperti sekolah,baik sekolah akademik, maupun sekolah ketrampilan, hingga tingkat Menengah ke atas. Perbaikan sistem pendidikan, yaitu tidak hanya berdasarkan buku, tapi dapat langsung dengan observasi lapangan, sehingga siswa lebih dapat mengenal lingkungannya. Pola pembelajaran seperti ini akan lebih efektif dibandingkan dengan duduk berapa jam mendengarkan ajaran dari tenaga pengajar. Selain itu, penyediaan buku gratis akan memperluas wawasan generasi pemuda di desa Bondo, sehingga dapat merubah cara pandang mereka terhadap kehidupan. Cara pandang ini, akan menciptakan inovasi-inovasi terbaru untuk mengembangkan potensi di desa mereka.

Peningkatan fasilitas penunjang wisata
                Salah satu potensi yang ada di desa Bondo adalah potensi wisata. Wisata pantai desa Bondo dapat dikembangkan menjadi wisata yang sangat menarik, melebihi pantai Bandengan dan Kartini yang sudah lebih dikenal orang. Untuk mendukung pengembangan pariwisata ini, sebaiknya disekitar pantai Bondo dibangun penginapan, kawasan perdagangan, dan berbagai layanan olahraga air, untuk menarik minat wisatawan. Banyaknya lahan non terbangun di desa Bondo dapat dikonversikan menjadi penginapan dengan melihat aspek lingkungan di desa Bondo. Sehingga konversi lahan ini tidak menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan. Penyediaan layanan permainan air, memberi daya tarik khusus bagi kawasan wisata pantai. Selain itu, fasilitas perdagangan akan sangat mendukung aktivitas wisata yang berlangsung di desa Bondo, berupa perdagangan kerajinan khas Bondo, Jepara, hasil pertanian, perkebunan, maupun perdagangan hasil pengolahan ikan. Selain itu, Pemerintah juga perlu bekerja sama dengan investor swasta untuk membantu usaha pengembangan pariwisata desa Bondo.

Peningkatan industri pengolahan ikan
                Selama ini, industri pengolahan ikan di desa Bondo masih sangat sederhana dan masih dalam skala home industry. Untuk mengembangkan industi pengolahan ikan tersebut, sebaiknya kawasan industri pengolahan ikan membentuk sistem cluster, dimana terdapat home industri yang masih menggunakan peralatan sederhana, dan industri yang besar. Kawasan home industri berada di sekitar pantai, sehingga dapat dijadikan salah satu objek wisata bagi wisatawan, selain wisata pantai. Industri dalam skala besar berada jauh dari kawasan pantai, untuk tujuan perdagangan yang lebih besar, dan harus didukung oleh aksesibilitas terutama jaringan jalan dan alat transportasinya.

Penyediaan sarana angkutan umum
                Perkembangan suatu kawasan tidak  lepas dari sistem transportasi yang baik, terutama dalam hal penyediaan sarana angkutan umum. Oleh sebab itu, untuk mendukung mobilitas penduduk Desa Bondo yang semakin tinggi, sebagai akibat dari perkembangan Desa Bondo sebagai sentra wisata, perdagangan, dan pengolahan ikan, maka diperlukan sarana angkutan umum. Sarana angkutan umum tersebut natinya akan melayani penduduk baik di dalam desa Bondo, maupun penduduk di luar Desa Bondo yang akan menuju-keluar Desa Bondo. 

Our Problem Structure

Penstrukturan masalah dimulai dengan menyusun kerangka logis. Kerangka logis ini berisi tentang data dan analisis dari setiap sektor yang diidentifikasi di Desa Bondo. Data yang diungkapkan dalam penyusunan kerangka logis ini dapat berbentuk data kualitatif atau data kuantitatif yang telah didapatkan pada saat proses pengumpulan data sebelumnya. Data-data tersebut nantinya diharapkan dapat memberikan gambaran singkat tentang kondisi eksisting wilayah studi sehingga dapat diungkapkan pula potensi dan permasalahan yang terjadi di dalamnya.
Penyusunan kerangka logis ini nantinya akan disesuaikan dengan sektor-sektor yang ada, antara lain kondisi fisik alam, kependudukan, sarana dan prasarana, kondisi sosial budaya, ekonomi, aktivitas dan penggunaan lahan. Penyusunan berdasarkan sektor yang ada tersebut bertujuan agar lebih mudah dalam proses analisis dan identifikasi potensi dan permasalahannya.
Berdasarkan data dan analisis dalam kerangka logis  akan ditemukan potensi dan permasalahan dari setiap sektor. Dari permasalahan tiap sektor tersebut, kemudian diidentifikasi permasalahan apa saja yang termasuk dalam ruang lingkup perencanaan. Pemilihan permasalahan tersebut didasarkan pada kriteria permasalahan mana yang bersifat darurat, berdampak luas dan dalam waktu yang cukup panjang.






Dari kerangka logis kemudian distrukturkan melalui pohon masalah. Masalah prioritas yang didapat yaitu Rendahnya daya saing wilayah Desa Bondo terhadap wilayah lain dari prioritas permasalahan tersebut berakibat langsung pada Rendahnya pendapatan masyarakat di Desa Bondo, Kurang berkembangnya aktivitas industri dan pariwisata karena masih dalam skala kecil, kurang optimalnya kontribusi Desa Bondo terhadap perkembangan perekonomian Kabupaten Jepara, dimana dampak di masa yang akan datang mengakibatkan Kesejahteraan masyarakat Desa bondo yang masih tertinggal dibanding wilayah lain dan Desa Bondo belum bisa menjadi prioritas utama wilayah pengembangan di Kabupaten Jepara. 



Sunday, July 10, 2011

Potensi dan Masalah Desa Bondo


Potensi Desa Bondo
Asal mula Desa Bondo dimulai dari seorang bangsawan bernama Ki Tunggul Wulung yang membuka lahan baru atau dalam bahasa jawa sering disebut “mbabat alas” yang sekarang dikenal dengan nama Bondo. Ki Tunggul Wulung menyebarkan agama Kristen sehingga sampai saat ini sebagian besar warga di Desa Bondo tersebut beragama Kristen. Pada awalnya aktivitas di Desa Bondo hanya berupa aktivitas pertanian. Namun dengan adanya pertumbuhan penduduk maka aktivitas di Desa Bondo juga mengalami perkembangan menjadi beberapa aktivitas lain seperti industri pengolahan ikan, industri meubel, dan pariwisata.
Secara topografi Desa Bondo terbagi dalam tiga wilayah yaitu wilayah pantai atau perairan di bagian barat, wilayah dataran rendah di bagian tengah, dan wilayah pegunungan di bagian timur dengan kondisi topografi pada ketinggian antara 97-100m dari permukaan laut. Letaknya yang berada di pesisir pantai mendorong sektor perikanan di desa tersebut menjadi sektor yang potensial.
Adanya sektor perikanan menjadi prioritas utama dalam kontribusi perekonomian di Desa Bondo. Hal ini dapat dilihat dengan adanya home industry dimana yaitu kegiatan pengolahan hasil perikanan yang didukung dengan adanya kelompok Mulya Bakti yang berinisiatif untuk mengolah hasil perikanan menjadi makanan seperti kerupuk tenggiri, abon tuna, sosis, dll. Bahkan distribusi hasil produksi tersebut sampai ke luar Kabupaten Jepara sehingga dapat menambah pendapatan bagi penduduk di Desa Bondo. Untuk hasil produksi pertanian dan perkebunan Desa Bondo juga mampu memberikan kontribusi perekonomian yang cukup besar. Dapat diketahui bahwa hasil pertanian di Desa Bondo tersebut memiliki kualitas yang baik dan hasil perkebunannya telah didistribusikan sampai ke kota-kota besar seperti Semarang dan Surabaya.



Selain industri pengolahan hasil perikanan, Desa Bondo juga memiliki potensi berupa pariwisata. Hal ini dapat dilihat dari adanya beberapa lokasi wisata seperti Pantai Bondo, Telaga Sejuta Akar, dan Petilasan Mbah Suto Jiwo. Pantai Bondo berlokasi di Desa Bondo Kecamatan Bangsri sekitar 17 km dari pusat kota. Pantai ini memiliki pasir putih sepanjang ± 2 km dan di sekitar pantai banyak pohon peneduh yang didominasi jenis pandan


Lokasi wisata lainnya yang terkenal adalah Telaga Sejuta Akar. Telaga sejuta akar merupakan obyek wisata baru dengan pemandangan utama berupa pohon karet dan mata air menyerupai telaga. Berlokasi + 25 km dari pusat kota Jepara.




Dalam aspek demografi, penduduk Desa Bondo mayoritas beragama Islam dan Kristen dengan perbandingan yang sama besar. Meskipun demikian, kerukunan umat beragama di Desa Bondo sangat tinggi, hal ini terlihat adanya kegiatan sosial berupa pawai takbir keliling dimana selain diikuti umat Islam juga diikuti umat Kristen terutama pemuda yang merupakan mayoritas warga di desa ini. Selain itu, bentuk sosial masyarakat Desa Bondo juga terlihat pada acara pemakaman dimana apabila yang meninggal beragama non Islam, maka pada saat pemakaman masyarakat yang beragama Islam turut berpartisipasi membantu acara pemakaman tersebut, begitu juga sebaliknya.

Permasalahan Desa Bondo
Dengan melimpahnya sumber daya alam yang tersedia serta kondisi fisik yang mendukung aktivitas warganya, seharusnya kesejahteraan masyarakat Desa Bondo dapat terjamin. Namun, kenyataannya kesejahteraan masyarakat Desa Bondo saat ini belum merata. Hal ini disebabkan belum maksimalnya sistem distribusi hasil industri dan pertanian tersebut. Pemerintah pun terkesan masih setengah-setengah dalam membantu mengembangkan aktivitas warganya. Hal ini terlihat dari birokrasi yang masih cukup rumit dalam penyaluran bantuan kepada masyarakat Desa Bondo dalam mengembangkan aktivitasnya.
Selain hasil alamnya, Desa Bondo juga memiliki kondisi fisik alam yang potensial untuk dikembangkan sebgai penunjang kesejahteraan masyarakatnya. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya tempat wisata alam yang memiliki pemandangan serta suasana yang menarik minat para wisatawan baik dari dalam maupun luar Desa Bondo. Namun, kurang optimalnya peran serta masyarakat dan pemerintah dalam mengembangkan aktivitas pariwisata tersebut menjadi kendala utama tidak berkembangnya potensi wisata alam di Desa Bondo.
selain itu penggunaan lahan yang sebagian besar dimanfaatkan untuk aktivitas permukiman dan pertanian, menyebabkan dampak tidak langsung pada aktivitas lainnya. Sebagai contoh, lokasi wisata pantai Bondo yang berada di sekitar permukiman warga menyebabkan lokasi tersebut berupa  tanah pemacikan (tanah milik warga), hal ini mempersulit usaha pemerintah untuk mengembangkan Pantai Bondo karena warga menolak tanahnya dibeli untuk dijadikan tempat wisata. Warga sekitar saat ini memanfaatkan pantai Bondo untuk mengadakan acara-acara seperti pertunjukan musik rakyat yang keuntungannya dibagi rata pada masyarakat sekitar pantai sesuai dengan kontribusinya. Uang hasil keuntungan tersebut juga digunakan untuk memperbaiki fasilitas pantai Bondo seperti jalan, tempat sampah dan rambu-rambu peraturan di pantai Bondo. Maka dari itu, seharusnya pemerintah dan masyarakat sekitar lebih peka dalam menanggapi hal ini mengingat potensi tersebut dapat dikembangkan sebagai penunjang kesejahteraan masyarakat Desa Bondo.
Belum meratanya kesejahteraan masyarakat Desa Bondo menjadi salah satu masalah utama yang perlu diprioritaskan untuk segera diselesaikan. Kurangnya lapangan kerja yang ada di dalam Desa Bondo, Tingkat pendidikan yang rendah, serta terhambatnya sistem distribusi barang dan jasa  akibat masih buruknya aksesibilitas menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi belum meratanya kesejahteraan masyarakat tersebut. Pemerintah sebagai elemen utama yang bertanggung jawab atas kesejahteraan warganya tentu harus memberikan perhatian khusus dan segera mencari solusi terhadap permasalahan ini.
Dalam aspek infrastruktur, secara umum kondisi perhubungan dan transportasi di wilayah Desa Bondo utamanya jaringan jalan dalam kondisi yang buruk. Hampir sebagian jalan di desa Bondo masih tanah yang sangat sulit dilalui oleh kendaraan angkutan sehingga beberapa dukuh di wilayah Desa Bondo mengalami keterisolasian dengan pusat desa. Contohnya Dukuh Ngelak Mulyo dan Dukuh Ombak Mati.  Jaringan jalan poros desa yang terdapat di Desa Bondo (utama desa) mempunyai kondisi yang kurang baik. Kondisi jalan buruk ini merupakan salah satu penyebab lambatnya perkembangan atau pertumbuhan yang ada di wilayah Desa Bondo. Dalam kaitannya dengan sistem pergerakan transportasi angkutan desa Bondo masih sangat kurang utamanya pada desa pusat pertumbuhan hal ini dimungkinkan tingkat pergerakan yang ada di desa Bondo kecil dikarenakan kondisi jaringan jalan yang rusak terutama di Jalur Bangsri – Bondo – Kaliyaman). Trayek angkutan pedesaan tersebut saat ini sudah menjangkau desa namun masih terbatas. Masalah yang dihadapi pada sarana jalan Desa Bondo itu yaitu dalam pencapaian di beberapa dukuh masih ada yang sangat sulit dilakukan terutama pada saat musim hujan karena belum beraspal, belum terpadunya sistem transportasi lokal yang ada khususnya yang melalui desa, sangat terbatasnya angkutan umum yang ada untuk menjangkau seluruh Desa Bondo terutama dukuh yang memiliki aksesibilitas yang kurang memadai. Belum adanya sarana pendukung bagi kelancaran arus pergerakan tranportasi seperti sub terminal angkutan dan halte, pemeliharaan jalan oleh masyarakat belum dapat dilakukan secara optimal walaupun telah ada penarikan retribusi yang dilakukan masyarakat terhadap beberapa kendaraan yang masuk ke Desa Bondo.

Friday, May 6, 2011

REFLEKSI

Jepara kota ukir itulah kata – kata yang sering terngiang di telinga kita. Padahal tidak hanya ukiran saja yang tersohor di Jepara. Akan tetapi, masih banyak potensi alam yang ada diantaranya pantai bandengan, pantai kartini, dan benteng portugis serta wisata – wisata lainnya. Wisata – wisata tersebut sudah memiliki nama yang dikenal oleh masyarakat luas. Di daerah pesisir utara Jepara salah satunya yaitu di Desa Bondo, Kecamatan Bangsri memiliki potensi wisata yang tidak kalah menarik. Potensi tersebut didukung oleh letak Bondo yang berada didaerah pesisir. Letaknya yang dekat dengan laut dapat mengembangkan aktivitas perikanannya dan pariwisata pantainya. Pantai Bondo memiliki pasir putih, air yang biru dan ombaknya yang tenang. Hasil perikanan yang cukup banyak juga mendukung perekonomian di desa bondo. hasil tangkapan tidak hanya dijual dalam bentuk bahan mentah melainkan sudah diolah menjadi makanan olahan. Salah satu hasil olahannya adalah abon ikan tuna yang akan dikembangkan menjadi makanan khas dari Bondo.
Selain itu, Desa Bondo juga terkenal dengan hasil pertanian dan perkebunannya. Hasil pertanian berupa padi menjadi salah satu potensi atau unggulan di wilayah tersebut. Namun adanya kendala yaitu hama tanaman seringkali mengganggu hasil produksi pertanian tersebut. Hal ini dikarenakan tidak adanya obat pemberantas hama yang berkualitas baik. Sebagian besar para petani mendapatkan obat hama tersebut dengan kualitas yang rendah sehingga tidak mampu memberantas hama dan pada akhirnya hasil produksi padi tersebut kurang maksimal bahkan gagal. Begitu juga dengan perkebunannya. Salah satu hasil perkebunan yang terbesar di Desa Bondo adalah semangka. Hasil perkebunan ini merupakan terbesar di Kecamatan Bangsri. Hasil perkebunan ini telah didistribusikan sampai keluar Desa Bondo bahkan keluar Jepara seperti Surabaya, Semarang, dll. Hal ini tentu saja sangat membantu perekonomian masyarakat Bondo. Namun kendala yang sama yaitu berupa hama tanaman juga sering merugikan hasil perkebunan tersebut. sama seperti pertanian, para petani semangak tidak mendapatkan obat yang berkualitas baik sehingga seringkali hasil perkebunan tersebut kurang maksimal.
Dari kondisi tersebut sebaiknya pemerintah turut membantu petani dalam usaha peningkatan hasil pertanian dan perkebunan, misalnya memberikan bantuan obat pemberantas hama yang berkualitas baik juga memberikan bantuan berupa alat-alat pertanian dan perkebunan agar hasil pertanian dan perkebunan yang ada di Desa Bondo tersebut semakin baik sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Bondo agar lebih sejahtera. Selain itu dengan adanya potensi alam lain yaitu berupa Pantai Bondo, seharusnya pemerintah lebih mampu mengembangkan potensi tersebut menjadi suatu potensi wiasata dengan didukung fasilitas yang memadai, salah satunya adalah akses berupa jalan masuk. Pemerintah seharusnya mampu membenahi dan menciptakan akses yang baik, karena pada faktanya jalan masuk menuju Pantai Bondo sangat rusak sehingga sudah seharsnya pemerintah mampu memperbaiki agar semakin banyak wisata yang berkunjung di pantai tersebut. selain Pantai Bondo juga masih terdapat potensi wisata lainnya yaitu Telaga Sejuta Akar. Telaga tersebut cukup potensial untuk dijadikan tempat wisata namun sayangnya kurang terawat. Bahkan seringkali digunakan sebagai aktivitas yang tidak sewajarnya.
Dengan pengelolaan yang baik mungkin potensi-potensi alam baik berupa Pantai Bondo dan Telaga Sejuta Akar di Desa Bondo mampu menjadikan Desa Bondo menjadi salah satu desa wisata yang ada di Jepara sehingga dengan adanya desa wisata tersebut mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Bondo. Selain itu dengan hasil pertanian dan perkebunan yang cukup tinggi sera hasil perikanan juga manjadi faktor lain yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Bondo, sehingga Desa Bondo juga mampu menjadi desa mandiri.

Wednesday, May 4, 2011

Our 5 days left in Bondo #3

Jumat, 29 April 2011
Hari kelima
Kelompok kami terbagi dalam 2 kelompok kecil, yang pertama menuju ke Pasar Margokerto dan yang kedua menuju ke kantor kecamatan. Pada pagi hari, kelompok pertama pergi ke pasar Margokerto untuk membagikan kuesioner dan melakukan wawancara terhadap pedagang dan pembeli di daerah tersebut. Di Pasar Margokerto terjadi aktivitas jual – beli pada hari Senin dan Jumat. Selain itu, harga barang - barang yang dijual di pasar ini masih dapat dijangkau oleh penduduk sekitar.  

Setelah itu, kelompok pertama pergi ke Balai Desa untuk melakukan wawancara dengan Kades Bondo sekaligus pamitan. Kelompok kedua pergi ke kantor kecamatan untuk mendapatkan data sekunder yang lebih lengkap (peta dan data monografi) dan melakukan wawancara dengan Sekretaris Kecamatan. Setelah itu, kami (kelompok pertama dan kedua) pulang ke Base Camp tercinta kami yang terletak di Kecamatan Bangsri. Selanjutnya, kelompok kami secara bersama – sama mengerjakan laporan. Pada jam 2 siang, kelompok kamu melakukan evaluasi mengenai kegiatan pada hari tersebut. Setelah itu, kelompok kami melanjutkan mengerjakan laporan kami sampai selesai.  
Daaaaaannnn......

Tibalah hari sabtu, 30 April 2011
Hari sabtu adalah hari terakhir kami di Desa Bondo. Pada pagi harinya kami memutuskan untuk bermain ke Pantai Bondo. Bermain air sepuasnya, berenang dan berlari-larian bak artis bollywood hahahahahah... dan seperti biasa artis-artis serta model STUDIO LIMA beraksi dengan kekonyolan mereka. Berfoto, bernyanyi, dan bersandiwara layaknya reporter televisi. Setelah puas bermain, kami memutuskan pulang ke penginapan untuk bersiap-siap mem-packing segala sesuatu yang akan dibawa pulang. Pukul 11 siang kami pun akhirnya melakukan perjalanan menuju Semarang.
Fiuuuuhhhh... cukup panjang ya curhatan kami kali ini heheheheh.. Hampir satu minggu kebersamaan kami lalui di Desa Bondo. Banyak hal-hal manis maupun pahit kami rasakan bersama. Selamat berkuliah dan beraktivitas kembali. Semangaaaaaattt!!! Benar-benar our 5 days left in Bondo. Salam STUDIO LIMAAAAA dari Pantai Bondo. Cheeeerrrsss :)

Our 5 days left in Bondo #2

To be continue...


Rabu, 27 April 2011
Yeeee.... hari ketiga di Desa Bondo kami kembali belajar dan bermain di Pantai Bondo untuk membagikan kuesioner ke para nelayan dan pedagang pasar di TPI. Kami bertugas mencari data, menyebar ke beberapa nelayan dan pedagang guna mendapatkan info perikanan yang ada di Desa Bondo. Ternyata eh ternyata, keberadaan akan gedung TPI hanyalah sebagai tempat interaksi pedagang dengan pembeli, sedangkan untuk fungsi utamanya sendiri sebagai Tempat Pelelangan Ikan justru tidak terlaksanakan. Padahal, kegiatan yang paling seru ketika adanya interaksi pelelangan antara nelayan dengan pedagang besar. Disitu, nelayan dapat menjual hasil melautnya dengan harga maksimal. Namun kenyataannya nelayan justru langsung menyerahkan hasil melautnya ke pedagang besar tanpa adanya pelelangan. Hal ini dikarenakan, para nelayan mendapatkan modal melaut dari para pedagangnya, sehingga mereka langsung memberikannya ke pedangang tersebut.


ini gaya kami saat mewawancarai seorang padagang ikan. keren euy!


Selesai menyebarkan kuesioner, kami kembali ke habitat asal yaitu lokasi transit Balai Desa Bondo untuk mengkompilasi data yang telah didapatkan dari TPI dan Pantai Bondo. Pada siang harinya, beberapa anak bergantian melakukan wawancara dan membagikan kuisioner kepada para petani dan pedagang semangka. Sepulang dari wawancara, kami membawa oleh-oleh berupa semangka kuning dan merah yang besar dan manis. Horeeeee!!
Tibalah sore hari. Kami memutuskan kembali ke penginapan di rumah saudara Mutia. Sebelumnya kami makan malam bersama di warung tegal a.k.a warteg. Kenyang sudah, dan perjalanan menuju penginapan dilanjutkan. Sesampai di penginapan, kami membersihkan badan dengan mandi dan kemudian kumpul untuk melakukan evaluasi. Selesai evaluasi, tugas kembali dikerjakan. Sekian untuk hari rabu. Selamat malam. Salam STUDIO LIMA :D

Kamis, 28 April 2011
Hari keempat!!!
STUDIO LIMA berbagi pekerjaan, terbagi menjadi tiga kelompok kerja diantaranya sebagian anak tinggal di balai desa Bondo, sebagian survey ke Telaga sejuta akar, dan sisanya mencari data keberadaan mebel di sekitar pantai Bondo. Kelompok yang berada di Balaidesa Bondo bekerja melanjutkan mengompilasi data-data hasil kuesioner pada hari kedua dan hari ketiga studio. Survey ke telaga sejuta akar mebuat kelompok takjub akan bentuk dan potensinya, telaga yang dikelilingi pohon beringin menjadikan telaga sejuta akar menarik wisatawan lokal dan luar. Namun, telaga sejuta akar masih dipandang sebelah mata oleh warga sekitar karena keberadaannya justru menjadikan daerah tersebut sebagai daerah yang digunakan tidak semestinya. Sehingga, pengembangannya berhenti ditengah jalan.
Baiklah, menjelang sore hari kami kembali ke penginapan. Sesampai di penginapan kami memutuskan untuk makan malam bersama di tepi pantai Pungkruk. Kami memesan ikan bakar dan cumi asam manis. Wuuuuuuhhh lezatos nikmatoooossss *sluuuurrrppp* jam 8 malam pun tiba dan kami memutuskan untuk pulang ke penginapan. Setelah membersihkan badan, kami berkumpul untuk melakukan evaluasi. Evaluasi kali itu sangat menegangkan karena pada hari itu kami bekerja terlalu santai sehingga hasilnya kurang maksimal. Sang konseptor pun menjadi galau *eeeeaaaaaa* setelah berdiskusi bersama maka kami melakukan pembenahan di hari berikutnya. Kami mencari data yang sekiranya kurang ada. Setelah selesai evaluasi, seperti biasa kami kembali mengerjakan revisi proposal teknik. Bersambuuuunggg....

Our 5 days left in Bondo #1

Horeeeeee!! Tiba saatnya tanggal 24 april 2011 dimana saat tersebut adalah saatnya kami semua mahasiswa planologi undip 2009 melakukan survey studio ke jepara. Yuhuuuuu :D Begitu juga dengan kami, STUDIO LIMAAAAA yang memilih Desa Bondo, Kecamatan Bangsri sebagai wilayah studi. Kami memutuskan berangkat sebelum hari pelaksanaan yaitu minggu malam. Selama 5 hari, kami, STUDIO LIMA menghabiskan waktu bersama, bekerja bersama, tertawa bersama, menggila bersama, berpusing ria bersama dan segala sesuatu kami lakukan bersama. Eits.. *kecuali mandi bersama*. Heheheh.. :p Yap sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah dibuat, pada hari-hari awal kami gunakan untuk melakukan survey, baik observasi lapangan, penyebaran kuisioner dan melakukan wawancara dengan pihak-pihak terkait untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Baiklah, untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut. Monggoooo... :)

Senin, 25 april 2011
Hari senin, hari pertama kedatangan kami di Kabupaten Jepara. Sesuai dengan jadwal, hari senin adalah hari kami untuk melakukan survey pengambilan data di instansi-instansi terkait seperti Bappeda, PU, Dinas Kelautan dan Perikanan, dll. Masing-masing anak yang mendapat tugas telah bersiap-siap berdandan dan berpenampilan serapi mungkin untuk mendatangi instansi yang menjadi bagian dari tugas mereka. Tapi eh tapi... Seperti pada umumnya, masalah birokrasi di Indonesia selalu menjadi persoalan yang (cukup) rumit. Sebagian dari kami yang mendapat tugas dalam pencarian data di instansi-instansi tersebut pulang tanpa membawa data yang diharapkan *speechless* Karena masalah perizinan yang belum beres maka data yang didapatkan yaa seadanya. Kami diharapkan untuk datang kembali ke instansi tersebut pada hari berikutnya ---__________---
Setelah (cukup) pusing dengan permasalahan birokrasi, kemudian kami memutuskan segera menuju ke Desa Bondo untuk melakukan observasi terhadap lokasi yang akan kami amati pada hari berikutnya. Setelah masing-masing anggota mengetahui lokasi pengamatan, kami memutuskan menuju penginapan yaitu Rumah Saudaranya Mutia yang berada di Desa Bangsri. Sesampai di penginapan tersebut kami beristirahat dan melakukan evaluasi pada malam harinya untuk mempersiapkan hal-hal yang akan dilakukan dan diperlukan untuk survey pada hari berikutnya.
Tik tok tik tok tik tok............. 24 jam kemudian................

Taraaaa tibalah hari selasa, 26 April 2011.
Hari kedua di Desa Bondo kami dijadwalkan untuk membagikan kuisioner kepada para nelayan. Namun sebelumnya, kami mengunjungi Balai Desa untuk meminta izin melakukan survey di Desa Bondo. Setelah melakukan perbincangan yang cukup hangat dengan Petinggi desa, kami diantar oleh Bapak Bambang selaku petinggi desa menuju Pantai Bondo untuk melakukan wawancara dengan ketua kelompok nelayan. Petinggi Desa Bondo itu sangat baik. Beliau mau mengantar dan menemani kami dalam melakukan wawancara, meskipun hanya sebentar. 
inilah hasil gaya kami bersama bapak Bambang dan bapak Sumarijo


Tik tok tik tok.... setelah beberapa jam kami mengobrol bersama Bapak Sugiyanto, beliau adalah ketua kelompok nelayan, kami mendapatkan ABON TUNA sebagai sample hasil olahan ikan yang dijual di Desa Bondo. Kami sangat senang mendapat 2 bungkus abon tuna dan kami berinisiatif untuk memberikan 1 bungkus lainnya kepada Bu Mada untuk menjadi oleh-oleh khas Bondo. Para produsen abon yaitu istri para nelayan memproduksi abon tersebut apabila ada pesanan dari konsumen.  Namun abon tuna ini sangat terkenal karena hasil produksinya telah mencapai jumlah yang cukup banyak. Alhamdulillah.... abon tuna ini enak rasanya, beda dari abon yang lain. Yang belum pernah mencoba, silahkan membeli kemudian mencobanya. Dijamin halal dan menyehatkan karena abon ini berasal dari ikan laut yang memiliki protein tinggi :D 

This is It. Abon Tuna versi Bondo....


Setelah lelah melakukan wawancara dan membagi kuisioner *fiuuuuuuhhh* akhirnya kami kembali ke penginapan untuk beristirahat dan melakukan evaluasi tentang apa yang telah dilakukan pada hari itu. Evaluasi selesai. Eiiiitttsss tugas belum selesai.... *hoooooosssshhh* kami melanjutkan untuk melakukan kompilasi data, merangkum data dari hasil wawancara dan kuisioner. Dan pada akhirnya kami pun tertidur. Selamat malam *zzzzZZzzzz*

Saturday, April 2, 2011

Peta Potensi Wilayah Studi

Peta potensi wilayah Kecamatan Bangsri


Peta potensi wilayah Desa Bondo


MENTAL MAP

Setelah menentukan wilayah studi, kami membuat mental map. Mental map ini terdiri dari dua yaitu mental map Semarang - Kab. Jepara dan Kab. Jepara - Kec. Bangsri 

Mental map Semarang - Kab. Jepara



Mental map Kab. Jepara - Kec. Bagsri


Friday, April 1, 2011

Penetapan Wilayah Studi

Jeng..jeeennnggg... Setelah dilakukan perundingan yang cukup lama dan setelah dipikirkan secara cukup matang, direnungi serta dipahami maka kami memilih Kecamatan Bangsri sebagai wilayah studi kami Happy Emoticons 
Keputusan tersebut diambil setelah kami mendiskusikan bersama serta mencari literature melalui internet. Dan pada akhirnya kami mendapatkan informasi mengenai Kecamatan Bangsri sebagai berikut..

Bangsri merupakan salah satu kecamatan di kabupaten Jepara yang merupakan gabungan dari kecamatan Keling, dan Donorojo. Kecamatan ini terletak di sebelah utara Ibukota Kabupaten Jepara dengan batas-batas wilayah sebagai berikut,
Timur : Kecamatan Kembang
Barat : kecamatan Mlonggo
Utara : Laut Jawa
Selatan : kecamatan Pakis Aji
Jarak Kecamatan Bangsri terhadap ibukota adalah 16 km, dengan luas kecamatan Bangsri sebesar 8537,395 ha.


KARAKTERISTIK FISIK BANGSRI

Topografi dan Morfologi
Kecamatan Bangsri memiliki ketinggian 0-594 meter dpl. Sebagian besar wilayah kecamatan Bangsri merupakan dataran yaitu Desa Guyangan, Tengguli, Bangsri, Banjaran, Wedelan, Jerukwangi, Kedungleper, dan Banjar Agung. Selain berupa dataran, beberapa desa di Bangsri juga berupa lereng/ punggung bukit yaitu, pada desa Kepuk, Papasan, dan Srikandang. Karena sebagian besar kecamatan Bangsri merupakan dataran dan beberapa desanya berada di pesisir, maka daerah ini cocok untuk dijadikan kawasan pertanian, dan perikanan.

Tata Guna Lahan
Karena lahan di kecamatan Bangsri cocok dijadikan kawasan pertanian,maka untuk pemanfaatan lahan pun, banyak yang dijadikan untuk kawasan pertanian. Untuk lahan bangunan di Kecamatan Bangsri sebesar 3279,251 ha, tegalan 5,540 ha, hutan milik Negara 175,821 ha, dan luas lahan untuk penggunaan saawah, dan tanah kering sebesar 8.537,395 ha dengan penggunaan terbesar untuk bangunan.

KARAKTERISTIK NON FISIK

Pemerintahan
Badan Perwakilan Daerah di Kecamatan Bangsri sebanyak 128 anggota, dengan jumlah RT 434, RW120, KK 23.758. semua desa di kecamatan Bangsri merupakan desa swasembada.

Kependudukan
Penduduk di kecamatan Bangsri pada tahun 2010 sebanyak 93.590 jiwa, laki-laki 48.019 jiwa, dan penduduk wanita sebanyak 45.541 jiwa. kualitas sumber daya manusia di kecamatan Bangsri masih rendah, bisa dilihat dari jumlah penduduk yang tidak lulus pada tingkat sekolah dasar lebih banyak, yaitu 24.503 jiwa, sedangkan lulus perguruan tinggi sekitar 408 jiwa, akademi 716 jiwa, dan lulusan SLTA 4991 jiwa. Dilihat dari mata pencahariannya, mayoritas penduduk bekerja sebagai petani dengan jumlah penduduk sebanyak 12.532 jiwa, dan sedikit penduduk Bangsri yang bekerja sebagai pegawai negri.

Hello World!!

Welcome to our site, Five group of Studio Planning Process a.k.a Kelompok Lima Studio Proses Perencanaan Planologi 2009 Undip!!! Yeeaahh Happy Emoticons
Blog ini dibuat oleh kelompok lima yang berisi kumpulan catatan rutin tentang projek kami dalam mata kuliah studio proses perencanaan. Dalam mata kuliah ini kami mendapat tugas untuk melakukan suatu pengamatan terhadap wilayah studi kami yaitu JEPARA khususnya adalah Kecamatan Bangsri. Kami harus mengamati segala kegiatan yang ada di wilayah tersebut, mengidentifikasi permasalahan yang ada dan kemudian merencanakan bagaimana kami membuat suatu alternatif penyelesaian. Yaaa kurang lebih seperti itu.. Hehehe.. Semoga kami kelompok lima selalu diberi kemudahan dan kelancaran dalam menunaikan tugas kami serta lulus dalam mata kuliah ini dengan nilai yang baik. Amiiiin.. Success for FiveStudio!! Happy Emoticons


Yesss Here We Are!! 
Happy Emoticons


Thursday, March 3, 2011

Kelompok Lima


NAMA : RUDI BIANTORO (RUDI)
ASAL : PATI
TTL : PATI, 2 OKTOBER 1990
ALAMAT : JL SIROJUDIN Gg.MAERASARI 22
HOBI : KULINER, STREET RIDERS, MEMASAK
EMAIL : innocentcrew.kelompok6@gmail.com



NAMA : SONIA VIANITYA K. (SONIA)
ASAL : SOLO
TTL : SOLO, 21 JUNI 1991
ALAMAT : JL. BASKORO 4 NO. 103
HOBI : BERORGANISASI, TRAVELLING
EMAIL : vianitya@yahoo.co.id



NAMA : KINTAN KARTIKA LARASATI (KINTAN)
ASAL : MAGELANG
TTL : PALANGKARAYA, 1 JANUARI 1991
ALAMAT : JL. BANJARSARI NO. 8
HOBI : TRAVELLING
EMAIL : kartika.kintan@yahoo.com



NAMA : REVILINE SIJABAT (REVI)
ASAL : MEDAN
TTL: TIGARUNGGU, 1 SEPTEMBER 1991
ALAMAT : JL. TEMBALANG SELATAN VI NO. 16
HOBI : TRAVELLING
EMAIL : reviline.jabat@yahoo.com



NAMA: AMALIA WULANGSARI (LIA)
ASAL: PEMALANG
TTL: PEMALANG, 13 OKTOBER 1991
ALAMAT : JL. LPPU II Gg.SIGAWE NO.20
HOBI: MENDENGARKAN MUSIK,BACA
EMAIL: lianiez_ginxul@yahoo.com



NAMA : MEIDIANI L. DEWI (MEMEI)
ASAL : SEMARANG
TTL : SEMARANG, 18 MEI 1991
ALAMAT : JL. DEWI SARTIKA RAYA 32
HOBI : TRAVELLING, FOTO
EMAIL : dewimeidiani@yahoo.co.id



NAMA : MUTIA FIKRIYANI (MUTIA)
ASAL : SEMARANG
TTL : SEMARANG, 24 APRIL 1992
ALAMAT : JL. KARANG KIMPUL 2/1 KALIGAWE
HOBI : TRAVELLING
EMAIL : olei_olei@yahoo.com



NAMA : B. CHANDRA ANGGITYA P. (ANGGIT)
ASAL : BREBES
TTL : BREBES, 29 JULI 1991
ALAMAT : JL. TIRTASARI 125
HOBI : MUSIK, OLAH RAGA
EMAIL : andraanggitya@yahoo.com





NAMA : AKHYAR YOHANDA (AKHYAR)
ASAL : TANGERANG
TTL : TANGERANG, 3 DESEMEBER 1991
ALAMAT :  JL. LPPU II Gg.SIGAWE
HOBI : FUTSAL
EMAIL : akhyaryohanda@ymail.com



NAMA : KEFAS RADITO (KEFAS)
ASAL : SALATIGA
TTL : SALATIGA, 13 MARET 1991
ALAMAT : JL. TIMOHO BARAT DALAM I NO. 27
HOBI : OLAHRAGA, MUSIK, NONTON
EMAIL : dito_dudutz@yahoo.com





NAMA : ANGGARA DWI PUTRA (GARA)
ASAL : JAKARTA
TTL : JAKARTA, 22 MEI 1990
ALAMAT : JL. SIPODANG RT 04 RW 02 TEMBALANG
HOBI : NONTON, BERENANG
EMAIL : anggaradwiputra.22@gmail.com




NAMA : SRI KUMALA PARAHYANG SARI (MALA)
ASAL : SEMARANG
TTL : PURWODADI, 10 JULI 1991
ALAMAT : TAMAN SETIABUDI PRIMATAMA KAV. 80 BANYUMANIK
HOBI : ENTERTAINT, TRAVELLING
EMAIL : mala.mbem@yahoo.com




NAMA : RIZKA NURHAIMI A. (RIZKA)
ASAL : JAKARTA
TTL : JAKARTA, 11 JUNI 1991
ALAMAT : GANG NIRWANASARI 2 NO. 23C TEMBALANG
HOBI : BACA, NONTON
EMAIL : rizkanurhaimi@yahoo.co.id